Diksi atau Pilihan Kata (Tugas 3 Bahasa Indonesia)



Definisi Diksi

Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan.
Diksi  atau pilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

Fungsi Diksi 

Fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.


Manfaat Diksi 
  1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim dan hampir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
  2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri dan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Kriteria Diksi :
  1. Tepat, kata yang maknanya sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan dan sesuai dengan tempatnya dalam kalimat. Kalau yang dimaksud misalnya “diminta datang” jangan menggunakan ungkapan yang diharapkan yang “diharapkan datang” karena pengertian kata yang diminta dan diharapkan tidaklah sama. 
  2. Benar, kata yang penulisannya sesuai dengan kaidah ejaan dan pembentukan kata. Contoh: propinsi --> provinsi, analisa --> analisis. 
  3.  Baku, kata yang sudah dibakukan atau sudah menjadi milik bangsa Indonesia, bukan kata atau masih dipakai di daerah-daerah tertentu. Contoh: kenapa --> mengapa, dibikin --> dibuat.
Jenis-Jenis Diksi Berdasarkan Makna
·      Makna Denotatif
Adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna. Makna denotatif berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotatif dapat dibedakan atas dua macam relasi :
·          Pertama
Relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya
·          Kedua
Antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya

·      Contoh Makna Denotatif 
Misal :
Kata makan,kata ini berarti memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna ini berarti denotatif.
Contoh lain :
·         Andi makan roti.
·         Irma menulis surat di meja belajar.
·         Uma minum susu.

·      Makna Konotatif
Adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang di kenakan pada sebuah makna konseptual. Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan

·      Contoh Makna Konotatif 
Misal :
Kata kamar kecil. Kata ini berarti sebuah ruangan yang kecil pada makna denotatif tapi pada makna konotatif berarti jamban.
Contoh lain :
·         Joni adalah sampah masyarakat dikampungnya.
·         Andi menjadi kambing hitam dalam masalah tersebut.
·         Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam.
·         Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat.

Jenis-Jenis Pilihan Kata atau Diksi  Berdasarkan Leksikal

·      Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama tetapi bentuknya berlainan. Sinonim ini dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan.

·      Sinonim mutlak :
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata /frasa / klausa / kalimat.
·      Sinonim semirip :
Kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata / frasa /klausa / kalimat tersebut saja.
·      Sinonim selingkung :
Kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal.

Contoh Sinonim mutlak :
kosmetik = alat kecantikan
laris = laku, larap
leksikografi = perkamusan
kucing = meong

Contoh Sinonim semirip :
melatis = menerobos lahiriah = jasmaniah

Contoh Sinonim selingkung :
lemah = lemas
binatang = fauna
bohong = dusta
haus = dahaga
pakaian = baju
bertemu = berjumpa
Cerdas = cerdik
Agung = besar = raya
Mati = mangkat = wafat = meninggal

Kesinoniman masih berhubungan dengan masalah makna denotatif dan makna konotatif suatu kata.

Contoh kalimat:
Aku masih beruntung karena perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat ibuku bekerja, berbaik hati mau melunasi semua tunggakan kuliahku.

·      Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain.  Antonim disebut juga dengan lawan kata.

ü Antonim berpasangan :
Kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan,tidak secara serta-merta memunculkan pasangannya.
ü Antonim melengkapi :
Kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain.
ü Antonim berjenjang :
Kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat.

Contoh Antonim berpasangan :
(ber)-dosa >< suci
Suami >< Istri
Pembeli >< penjual
Jual >< beli
Besar >< kecil
Tu a >< m u d a

Contoh Antonim melengkapi :
pertanyaan >< jawaban
mencari >< menemukan

Contoh Antonim berjenjang :
dingin >< hangat >< panas
kaku >< lentur >< elastis
mahal >< wajar >< murah

Contoh Kalimat Berantonim :
 Hanya janji Allah SWT, yang menyatakan akan datang kemudahan setelah kesulitan
Kegagalan adalah gerbang menuju kesuksesan.


·      Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yangsama adalah ejaannya maka disebut Homofon. Ada dua bentuk Homonim :
ü  Homograf 
Homonim yang mempunyai lafal yang sama
ü  Homofon
Homonim yang mempunyai ejaan yang  sama

Contoh Homofon :
Masa dengan Massa
Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai
(masa = waktu)
Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat dimedia massa
(massa =masyarakat umum)

Contoh Homograf :
Amplop
Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kitaharus menggunakan amplop
(amplop = amplop surat biasa)
Agar bisa diterima menjadi PNS ia memberi amplop kepada para pejabat
(amplop =sogokan atau uang pelicin)

Bisa
Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya
(bisa = mampu)
Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti
(bisa = racun)


 
DAFTAR PUSTAKA


0 comments:

Post a Comment