Definisi Aline/Paragraf
Paragraf
adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana
cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan
nama lain alinea.
Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris
pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf
pertama.
Syarat-syarat
Paragraf
A. Kesatuan
Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau
satu topik. Fungsi alinea adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik
tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada
unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan
tersebut. Alinea dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alinea
itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
B.Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah
alinea ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang
harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan
kalimat yang lainnya dalam sebuah alinea. Alinea yang memiliki
koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang
disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alinea akan menyulitkan pembaca
untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan
(sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu
detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu
soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian
yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari
sebuah alinea, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau
frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
C.Perkembangan
Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar
jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan
pokok. Misalnya, alinea dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan
gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan
gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang
pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk
memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan
pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alinea.
Kegunaan
Paragraf
Kegunaan paragraf yaitu:
1. Untuk
menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya.
2. Untuk
menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.
Unsur-unsur
Paragraf
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri
atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk
menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya
pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara
logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu
adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat
topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat
penegas (punch-line).
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang
muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah
alinea.
- Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan
alinea jenis ini terdiri atas :
a.
Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b.
Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d.
Kalimat penegas.
- Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea
jenis ini terdiri atas :
a.
Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b.
Kalimat topik;
c.
Kalimat pengembang.
- Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea
jenis ini terdiri atas :
a.
Kalimat topik;
b.
Kalimat pengembang.
Ciri-ciri
Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
Ciri-ciri Kalimat Utama :
1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung.
Ciri-ciri Kalimat Penjelas :
1. Merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri.
2. Arti kalimatnya baru jelas setelah
dihubungkan dengan kalimat lain dalam suatu alinea.
3. Pembentukannya menggunakan kata
penghubung
4. Isi dari kalimat penjelas ini mendukung kalimat utama
Macam-macam Paragraf Berdasarkan
Letak Kalimat Utama
1.
Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat khusus. Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada di awal paragraf
Contoh :
Pada masa sekarang ini banyak rumah sakit dibangun, baik itu rumah sakit negeri maupun swasta. Semarak berdirinya rumah sakit tersebut diperkirakan karena adanya izin pendirian rumah sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri di daerah tertinggal mempunyai jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut dapat dinalar karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial, sosial, asal-muasal adanya dokter, dan masih banyak lagi. [1]
2.
Paragraf Induktif
Paragraf
Induktif adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang
khusus ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di
akhir paragraf.
Contoh :
Contoh :
Di sebagian besar daerah pedesaan secara menyebar didirikan tempat pendidikan yang berupa sekolah dasar. Meningkat, di kota kecamatan, pemerintah mengusahakan berdirinya sekolah menengah tingkat pertama atau bahkan sebagian berdiri pula sekolah menengah atas. Pada tingkat kabupaten, terutama kabupaten yang sudah maju, bermunculan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Selain tempat pendidikan formal yang sudah disebutkan itu, menjamur pula tempat pendidikan nonformal, misalnya: tempat pelatihan komputer, kursus menyablon, kursus memasak, potong rambut, bengkel mobil, pertanian, dan kerajinan. Jadi, anak sekarang seharusnya tidak mengalami kesulitan lagi memilih tempat pendidikan di negeri ini. Anak tinggal menentukan tempat berpendidikan dengan menyesuaikan kesenangan dan kemampuannya.[2]
3.
Paragraf Campuran
Paragraf
Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat pokok kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan
kalimat pokok. merupakan paragraf yang dikembangkan dengan meletakan kalimat
utama pada awal dan akhir paragraf berupa paragraf deduktif - induktif
(campuran).
Contoh :
Contoh :
Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.[3]
4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada
kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Contoh :
Matahari
belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat
indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang
dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan
hati.[4]
5. Paragraf Ineratif
5. Paragraf Ineratif
Paragraf
ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian
paragraf (di antara awal dan akhir paragraf)
Contoh :
Seminggu menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Mulai dari harga makanan pokok hingga sandang. Masyarakat khawatir jika tidak mempersiapkan kebutuhan hari raya dari sekarang, stok kebutuhan menjelang hari raya semakin sedikit. Seriring meningkatnya kebutuhan orang banyak, rupanya kekhawatiran masyarakat tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meningkatkan harga kebutuhan pokok. Karena perbuatan pedagang yang seperti ini, terpaksa masyarakat harus membeli dengan harga tinggi.
Macam-macam Paragraf Berdasarkan Isinya
Isi sebuah
paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan
korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi
paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan
menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.
a.
Paragraf Persuasif
Adalah isi
paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan
Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai
dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf
naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah kita membuang sampah
pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit
yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh
karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang
sampah pada tempatnya.
b.
Paragraf argumentasi
Adalah isi
paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys
Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk
memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa
jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya
dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009 – 20010.”
c. Paragraf naratif
Adalah isi
paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang
bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga
skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman
dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
d. Paragraf deskriptif
Adalah
paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan
desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink
elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan
bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang
dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses
mencuci”.
e. Paragraf eksposisi
Adalah
paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3
November 1939 di Klaten, Jawa Tengah.Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II
(1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada,
tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran
sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan
terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden,
Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
Macam-macam Paragraf Berdasarkan Fungsi
dalam Karangan
Jenis paragraf
berdasarkan posisi dan fungsinya dalam karangan dibagi atas :
a) Paragraf pembuka
Merupakan paragraf
yang berfungsi sebagai pengantar menuju masalah yang akan dijelaskan atau
dibicarakan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan paragraf pembuka
harus dapat difungsikan untuk mengantar pokok pembicaraan, menarik minat dan
perhatian pembaca, menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi
seluruh karangan.
Paragraf pembuka
harus disajikan dalam bentuk yang menawan pembaca. Untuk itu bentuk-bentuk
berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu :
·
Kutipan,
peribahasa, anekdot
·
Uraian
mengenai pokok pembicaraan
·
Sesuatu
tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang
·
Uraian
tentang pengalaman pribadi
·
Uraian
mengenai maksud dan tujuan penulis
·
Sebuah
pertanyaan
·
Memberikan
latar belakang, suasana atau watak
·
Melukiskan
sejarah atau riwayat hidup seseorang
·
Membuka
karangan dengan satu definisi istilah
·
Memulai
karangan dengan percakapan yang menari
·
Menyentak
pembaca dengan suatu pertanyaan
·
Memberikan
ringkasan isi karangan
b) Paragraf penghubung atau pengembang
Merupakan paragraf
yang bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang telah
dirumuskan dalam paragraf pembuka yang berisi contoh-contoh dan ilustrasi, inti
permasalahan dan uraian pembahasan.
Paragraf pengembang
dalam karangan dapat difungsikan :
· Mengemukakan inti persoalan
· Memberi ilustrasi dan contoh
· Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada
paragraf berikutnya
· Meringkas paragraf sebelumnya
· Mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan
c) Paragraf penutup
Merupakan paragraf
yang berfungsi untuk mengakhiri bagian karangan (sub bab, bab) atau seluruh
karangan. Paragraf ini berisi simpulan yang dipaparkan dalam paragraf
penghubung, tetapi dapat juga berisi penegasan kembali tentang maksud penulis
yang penting dalam pragraf penghubung.
Penyajian paragraf
penutup untuk mengakhiri karangan. Bagian akhir karangan harus memperhatikan :
· Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak
boleh terlalu panjang, untuk menyeimbangkan antara pembuka, penghubung dan
penutup.
· Isi paragraf harus berisi simpulan sementara
atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.
· Hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembacanya.
Metode Pengembangan Paragraf
1.
Pola Klimaks-Antiklimaks
Klimaks
adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau rendah menuju
gagasan yang paling tinggi kedudukan atau kepentingannya. Kebalikannya adalah
antiklimaks.
Contoh :
Contoh :
Bentuk
traktor mengalami perkembangan dari zaman kezaman sesuai dengan kemajuan
teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya,
ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai
mesin giling yang digerakkan dengan tenaga uap. Tak lama kemudian, pada waktu
tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor
semacam ini adalah hasil produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah
peranannya dalam pembuatan traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia
dikenal dengan nama padi traktor, yang bentuknya telah mengalami perubahan dari
model-model sebelumnya.
2.
Pola Sudut Pandang
Pola sudut
pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat atau posisi
seorang penulis dalam melihat sesuatu.
Contoh :
Sekarang
hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari tebing diatas jalan.
Menegakkan dirinya sambil menguasai ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak
sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang
dari perkataan itu maju sekian temannya sejajar dengan dia.
3.
Pola Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan
adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih,
sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.
Contoh :
Contoh :
Pemerintah
telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang dapat menjadi
pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda halnya dengan
petromaks. Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar, tetapi energi yang
dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangkan listrik terdapat di
kota-kota.
4.
Pola Analogi
Analogi
adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Hidup
manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang berada
di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka
inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk
meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang
berada di atas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab
tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah,
janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan
tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.
5.
Pola Contoh
Sebuah
gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau deskripsi yang kuat.
Contoh :
Contoh :
Sampai hari
ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat
di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat
ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari
beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa
beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini
menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
6. Pola Klausalitas
6. Pola Klausalitas
Dalam pola
ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik.
Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian
pengembangannya.
a. Pola Sebab – Akibat
Contoh :
Gelombang
cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak
hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak
heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
b. Pola Akibat-Sebab
Contoh :
Para pembeli
gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga
berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada
pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka rela mengantre
karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah.
6.
Pola Generalisasi
Generalisasi
adalah penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup
dan dapat mewakili. .
a. Pola Umum -Khusus
a. Pola Umum -Khusus
Contoh :
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
(Sumber:http://juprimalino.blogspot.com/2012/04/macam-macam-pola-pengembangan-paragraf.html)
b. Pola Khusus - Umum
b. Pola Khusus - Umum
Contoh :
Dengan
bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada
sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua
pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah
sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia.
(Sumber:http://juprimalino.blogspot.com/2012/04/macam-macam-pola-pengembangan-paragraf.html)
8. Pola Klasifikasi
(Sumber:http://juprimalino.blogspot.com/2012/04/macam-macam-pola-pengembangan-paragraf.html)
8. Pola Klasifikasi
Berbeda dari
analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha mengelompok-kan berbagai hal
yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian,
hubungan di antara berbagai hal itu menjadi jelas.
Contoh :
Ikan air
tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas, dan
ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak.
Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas
memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan
lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis.
Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.
9. Pola Definisi Luas
9. Pola Definisi Luas
Paragraf
seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang
menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh :
Istilah Globalisasi
adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal,
globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
Daftar Pustaka
http://pamungkazdcrazy.blogspot.sg/2012/01/pengertian-alinea-paragraf.html
http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22/syarat-syarat-paragraf-alinea/
http://didot4com.wordpress.com/2010/10/28/hakikat-dan-penulisan-paragraf/
http://uzi-online.blogspot.sg/2011/11/tugas-2-bahasa-indonesia.html
http://guruberbagirasa.blogspot.sg/2013/07/jenis-paragraf-berdasarkan-letak.html
http://matakristal.com/jenis-paragraf-berdasarkan-isi/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CEsQFjAF&url=http%3A%2F%2Fwww.mdp.ac.id%2Fmateri%2F2011-2012-1%2FAD101%2F112209%2FAD101-112209-919-9.doc&ei=AYB9UsDEFcr-rAeR-IHoCA&usg=AFQjCNGy8gGfVF4HAf-ERsRJDPtJCEoclg&bvm=bv.56146854,d.bmk&cad=rja
http://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22/syarat-syarat-paragraf-alinea/
http://didot4com.wordpress.com/2010/10/28/hakikat-dan-penulisan-paragraf/
http://uzi-online.blogspot.sg/2011/11/tugas-2-bahasa-indonesia.html
http://guruberbagirasa.blogspot.sg/2013/07/jenis-paragraf-berdasarkan-letak.html
http://matakristal.com/jenis-paragraf-berdasarkan-isi/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&ved=0CEsQFjAF&url=http%3A%2F%2Fwww.mdp.ac.id%2Fmateri%2F2011-2012-1%2FAD101%2F112209%2FAD101-112209-919-9.doc&ei=AYB9UsDEFcr-rAeR-IHoCA&usg=AFQjCNGy8gGfVF4HAf-ERsRJDPtJCEoclg&bvm=bv.56146854,d.bmk&cad=rja
makasih buat infonya ya..bemanfaat banget nih buat tugas sekolah
ReplyDelete