1.
Definisi Imbalan dan Hukuman
1.1 Definisi
Imbalan
Compensation is the Human Resources
Management function that deals with every type of reward individuals receive in
exchange for performing organization tasks. Kompensasi
adalah fungsi manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan semua
bentuk penghargaan yang dijanjikan akan
diterima karyawan sebagai imbalan dari pelaksanaan tugas dalam upaya pencapaian
tujuan perusahaan ( Menurut Ivancevich,1998).
Imbalan
adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran
tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
1.2 Definisi
Hukuman
Hukuman (punishment)
didefinisikan sebagai tindakan menyajikan konsekuensi yang tidak menyenangkan
atau tidak diinginkan sebagai hasil dari dilakukannya perilaku tertentu.
(Konopaske,Robert dkk,Perilaku dan Manajemen Organisasi,Edisi 7,Erlangga,2007).
E.L. Thorndike (Reward
and punishment in animal learning, Contemporary psychological monograph, 1883,
8, no. 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan
melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang
tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa bilamana hukuman nampak
melemahkan tanggapan, hal itu merupakan dampak tidak langsung.
2.
Tujuan Imbalan dan Hukuman
2.1 Tujuan
Imbalan
Sistem lmbalan (Reward) Menurut
Gitosudarmo (1997:221), ada beberapa isu penting tentang
imbalan yang muncul dalam organisasi yaitu:
- Orang bekerja pada suatu organisasi tertentu dengan berbagai macam alasan, dan salah satunya adalah mendapatkan imbalan.
- Bukan satu-satunya imbalan yang dicari orang dalam bekerja.
- Imbalan yang dicari pekerja bervariasi sepanjang waktu sesuai dengan perubahan kondisi yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
Tujuan Sistem Imbalan
Hal ini penting dilakukan karena tujuan memberi
imbalan pada dasarnya adalah:
- Memotivasi anggota organisasi. Sistem imbalan yang dirancang oleh suatu organisasi harus mampu memacu motivasi kerja dari anggota organisasi agar berprestasi pada tingkat yang tinggi; untuk itu imbalan yang dibentuk harus memiliki nilai di mata anggota organisasi.
- Membuat betah pekeja yang sudah ada Sistem imbalan yang dibuat ditujukan untuk mempertahankan pekerja yang sudah ada terutama pekerja yang berkualitas agar mereka kerasan bekerja dan tidak mudah tertarik untuk pindah ke organisasi lainnya.
Menurut Siagian (2002:257), dalam usaha mengembangkan
suatu sistem imbalan, perlu melakukan empat hal; yaitu
- Melakukan analisis pekerjaan. Artinya perlu disusun deskripsi jabatan, uraian pekerjaan, dan standar pekerjaanyang terdapat dalam suatuorganisasi.
- Melakukan penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan internal. Dalam melakukan penilaian pekerjaan diusahakan tersusunnya peringkat pekerjaan, penentuan “nilai” untuk setiap pekerjaan, susunan perbandingan dengan pekerjaan lain dalam organisasi dan pemberian ‘‘pint’’ untuk setiap pekerjaan.
- Melakukan survai berbagai sistem imbalan yang berlaku guna memperoleh bahan yang berkaitan dengan keadilan eksternal. Organisasi yang disurvai dapat berupa instansi pemerintah yang secara fungsional berwenang mengurus ketenagakerjaan, serikat pekerja, dan perusahaan konsultan, terutama yang mengkhususkan diri dalam manajemen sumber daya manusia.
- Menentukan “harga” setiap pekerjaan dihubungkan dengan “harga” pekerjaan sejenis di tempat lain. Dalam mengambil langkah ini dilakukan perbandingan antara nilai berbagai pekerjaan dalam organisasi dengan nilai yang berlaku di pasaran kerja.
Jenis imbalan
Jenis imbalan menurut Gitosudarmo (1997:227) Ada 2
yaitu imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. Imbalan intrinsic adalah
imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri.
Menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1985),
imbalan intrinsik meliputi penyelesaian, pencapaian prestasi, otonomi,
dan pertumbuhan pribadi. Imbalan intrinsik ini penting bagi para
manajer karena imbalan ini merupakan kunci untuk membuka kekuatan
motivasi seseorang sebab motivasi merupakan pekerjaan dari diri sendiri
dan merupakan kemauan dari pribadi itu sendiri. Imbalan ekstrinsik adalah
imbalan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan tetapi berasal dari
pekerjaan. Imbalan ekstrinsik ini merupakan ‘pemuas’ yang
datang dari lingkungan luar dimana kita kerja atau tinggal. Imbalan
ekstrinsik meliputi imbalan finansial, jaminan sosial, pembagian
keuntungan, pengakuan, promosi, supervisi, persahabatan, dan
perbedaan kompensasi (Anonimous, 2002).
2.2 Tujuan
Hukuman
Ada
tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah
laku yang diharapkan:
- Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
- Bersifat mendidik.
- Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan.
Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplinan pegawai. Dengan sanksi hukum yang semakin berat, maka
pegawai akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan,
sikap dan perilaku indispliner pegawai juga akan semakin berkurang. Sanksi
hukum harus diterapkan berdasarkan pertimbangan logis, masuk akal dan
diinformasikan secara jelas kepada seluruh pegawai. Sanksi hukum harus bersifat
mendidik pegawai untuk mengubah perilakunya yang bertentangan dengan
peraturan/ketentuan yang sudah disepakati bersama.
Yang perlu diperhatian dalam
memberikan hukuman :
- Penentuan waktu, waktu penerapan hukuman merupakan hal yang penting.
- Intensitas. Hukuman mencapai keefektifan yang lebih besar jika stimulus yang tidak disukai relatif kuat.
- Penjadwalan, Dampak hukuman tergantung pada jadwal. Pengertian konsistensi atau kemantapan penerapan setiap jenis jadwal jenis hukuman adalah penting.
- Kejelasan alasan, kesadaran atau pengertian memainkan peranan penting dalam hukuman. Dengan menyediakan alasan yang jelas mengapa hukuman dikenakan dan pemberitahuan tentang konsekuensi mendatang, jika tanggapan yang tidak diharapkan terulang kembali.
- Tidak bersifat pribadi. Hukuman yang ditujukan pada suatu tanggapan khusus tidak kepada orang atau pola umum perilaku.
3.
Pengaruhnya dalam kinerja organisasi
Pengaruh
imbalan terhadap perilaku :
Diyakini imbalan dapat memotivasi prestasi, megurangi
perputaran tenaga kerja, megurangi kemangkiran dan menarik pencari kerja yang
berkualitas ke dalam organisasi. Oleh karenanya imbalan dapat dipakai sebagai
dorongan atau motivasi pada suatu tingkat motivasi pada suatu tingkat perilaku
dan prestasi dan dorongan pemilihan orgainisasi sebagai tempat bekerja. Sebagai
tambahan imbalan juga dapat memenuhi hubungan kerja.
Pengaruh hukuman terhadap perilaku :
Hukuman memberikan batasan terhadap
organisasi sehingga visi misi dapat tercapai. Lebih berhati-hati agar tidak
melakukan kesalahan yg dapat merugikan. Mengurangi resiko kesalahan dalam
organisasi. Aktivitas organisasi berjalan lancar tanpa hambatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Konopaske,Robert dkk,Perilaku dan Manajemen
Organisasi,Edisi 7,Erlangga,2007
Robbins , Stephen P, Perilaku Organisasi, Edisi ke
10, PT Indeks, 2007
Suwarto FX, Perilaku Keorganisasian, Universitas
Atmajaya, Yogyakarta, 1999
Stoner, James A.F dkk, Manajemen jilid II, Edisi
bahasa Indonesia, PT Indeks Gramedia Group, 1996
http://chevichenko.wordpress.com/2009/11/28/sistem-lmbalan-reward/
11/05/2013 20:30 WIB.
http://tya03.blogspot.com/2009/11/perilaku-organisasi-reward-and.html
09/05/2013 12/05/2013
21:05 WIB
0 comments:
Post a Comment